PERAN GURU DALAM MENGATASI ANAK BERMASALAH
-
Pendahuluan
Setiap profesi
memiliki kepribadian yang berbeda-beda, termasuk profesi sebagai seorang
guru. Guru merupakan seseorang pengganti orang tua saat di sekolah.
Seorang guru harus terlebih dahulu memiliki kebribadian yang
utuh,harmonis, dan dinamis. Hakikat
anak yang mengalami masalah adalah anak yang mengami masalah baik dalam
hal belajar maupun tingkah laku. Setiap anak memiliki kemampuan dan
karakteristik yang berbeda-beda. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini
dapat terjadi. Diantaranya adalah faktor keluarga dan lingkungan. Dalam
mengatasi hal ini guru dan orang tua sangat berperan penting untuk
merubah atau memperbaiki anak yang mengalami masalah dalam belajarnya
maupun dalam tingkah lakunya.
Pada kenyataanya semua anak pasti memiliki masalah dalam prestasi belajar maupun dalam tingkah lakunya.Dan
dalam hal ini anak yang mengalami masalah bukan berarti anak tersebut
harus dijauhi atau bahkan di marahi karena tingkah lakunya yang super
nakal, bisa dikatakan dengan anak yang hiperaktif. Kebanyakan para orang
tua dalam menghadapi anak yang berkarakter seperti ini selalu
menganggap bahwa anaknya adalah anak yang nakal, yang selalu membuatnya
jengkel, sehingga hukuman selalu diberikan dan bahkan berlebihan. Orang
tua yang seperti ini adala orang tua yang tidak paham akan perkembangan
anaknya.
Begitu pula dengan
guru di sekolah, guru dalam mengajar cenderung berpihak pada anak yang
memiliki kemampuan intelektual tinggi dan memiliki tingkah laku yang
baik, sedangkan anak yang nakal cenderung dibenci sehingga anak tersebut
bisa menjadi bertambah nakal akibat tingkah laku yang dibiarkan.
Meskipun pada awalnya guru memberikan pengarahan, tetapi anak tersebut
tidak bisa berubah tingkah lakunya maka guru tersebut langsung
membiarkannya dengan ketidaksabarannny inilah yang mengakibatkan anak
merasa terasing dan semakin nakal. Sikap guru yang seperti ini
seharusnya tidak dikembangkan melainkan harus dimusnakan agar dalam
pembelajaran tercapai tujuan tersebut.
Pada hakikatnya anak
yang memiliki masalah dalam tingkah lakunya misalnya anak cenderung
hiperaktif sebenarnya tersimpan kemampuan yang luarbiasa yang dimiliki
anak tersebut.Pada suatu
penelitian ternyata didapat bahwa anak yang hiperaktif memiliki tingkat
intelijensi yang tinggi.Sikapnya yang cenderung nakal tersebut itu
disebabkan karena anak itu merasa cepat bosan dengan yang dihadapi, dan
mereka cenderung suka mengganggu temannya.
Adapula tipe anak yang memang nakal dan taraf intelijensinya rendah.Dalam
suatu pembelajaran disekolah tidak banyak ditemui anak yang pintar dan
memiliki perilaku yang bagus.Banyak ditemukan anak yang mengalami
masalah dalam prestasi dan juga dalam tingkah lakunya.Dalam
hal ini guru sangat berperan penting dalam pemulihan masalah anak ini,
dan orang tua juga berperan penting dalam membangun karakter anaknya.
Disinilah diperlukan
pihak ke dua yaitu peran guru untuk memantau perkembangan kepribadian
peserta didik,sekaligus menjadi alat pengendali prilaku peserta didik di
dalam lingkungan sekolah.Sehingga mampu terwujud Generasi bangsa yang
berkepribadian baik,sesuai yang diinginkan.
Dari pendahuluan
diatas, maka makalah ini akan membahas : 1. Pengertian pendidik ;
2.Kepribadian guru ; 3. Permasalahan peserta didik dan peran guru ;
4.Guru sebagai Pembimbing.
-
Pengertian Pendidik
Pendidik bukan hanya
seorang guru yang mengajarkan materi -materi pembelajaran pada peserta
didik melainkan guru juga sebagai pembimbing dan penanaman kepribadian
pada peserta didik. Pendidik adalah semua orang yang dapat membantu
perkembangan kepribadian seseorang serta mampu mengarahkan peserta
didiknya dalam suatu tujuan pendidikan (Djumali: 2004).
Dalam menanamkan kepribadian pada peserta didik ,pendidik menggunakan alat pendidikan.alat
pendidik tersebut preventif dan kuratif.preventif merupakan pencegahan
sebelum anak melakukan kesalaan,contohnya guru selalu berusaha
memberikan nasehat-nasehat untuk membentuk pribadi siswa yang baik.
Kuratif merupakan proses memperbaiki karena anak telah masalnya dengan
memberikan hukuman pada peserta didik.
Orang tua merupakan
pendidik untuk anak-anaknya,tugas orang tua lebih berat karena orang tua
merupakan proses sosialisasi pertama dalam menanamkan kepribadian pada
anak-anaknya. Sehingga pondasi utama dalam kepribadian siswa berada pada
orang tuanya masing-masing.
Semua lingkungan akan mempengaruhi kepribadian peserta didik.Untuk
mendapatkan suatu individu yang memiliki kepribadian baik,mampu
menerima semua perubahan zaman,diperlukan pendidik yang profesional dan
sabar dalam menghadapi perbedaan- perbedaan pada diri peserta didik.
-
Kepribadian Guru
Peran guru
diantaranya menanamkan kepribadian pada diri siswa. sehingga untuk
seorang guru sendiri harus memiliki pribadi yang baik, karena hal itulah
yang menjadi penentu dalam menjalankan tanggung jawab dan tugas untuk
membina kepribadian peserta didik bukan sebagai perusak kepribadian
peserta didik.
Semua tingkah laku
guru merupakan cerminan kepribadiannya. untuk itu agar guru memiliki
kepribadian yang disegani oleh orang lain atau berwibawa, maka seorang
guru harus taqwa kepada Allah,memiliki sifat kapemimpinan, mampu
memelihara dan mengembangkan kode etik guru, serta melaksanakan
tugas-tugasnya secara ikhlas.
Guru merupakan
pemimpin. Seorang guru memiliki wewenang dalam menyuruh atau memerintah
peserta didiknya untuk melaksanakan perintahnya. Guru yang memiliki
sifat-sifat diatas,dianggap sudah mampu menjadi tenaga pendidik yang
profesional, yang mampu mengarahkan peserta didiknya untuk memiliki
kepribadian yang baik.
-
Permasalahan Peserta Didik dan Peran Guru
Seseorang dilahirkan
di dunia mempunyai potensi yang berbeda -beda. Untuk menyikapi hal
tersebut diperlukan pendidikan sebagai alat untuk mengembangkan
kepribadian peserta didik, namun pada kenyataannya untuk mengembankan
pribadi seorang individu tidak mudah. Dalam satu kelas belum tentu semua
murid memiliki semangat belajar yang tinggi. Murid yang tidak bersemangat dalam pembelajaran meliputi:
-
Murid berprestasi dengan tingkat kesuksesan yang rendah.
Murid jenis ini tidak
memiliki kemauan yang kuat dalam belajar, sehingga setiap apa yang
disampaikan guru tidak didengarkan dengan baik dan selalu diabaikan.
Murid jenis ini sangat sulit untuk dideteksi sebab mereka lebih
cenderung melakukan hal yang mereka sukai daripada mendengarkan guru.
Disini peran guru sangat diperlukan untuk membentuk siswa menjadi
bersemangat dalam belajar. Guru menyakinkan mereka bahwa mereka pasti
bisa melakukannya, mereka pasti bisa menjadi pitar jika terus menerus
diulang. Disamping itu guru memberikan sanksi apabila murid tidak mau
diberi pengarahan dengan baik, dan guru member dukungan agar murid mau
bekerja dengan keras. Cara mengatasinya adalah guru harus terus menerus
meyakinkan bahwa mereka bisa mencapai tujuan dan mereka dapat
menghadapi tantangan yang diberikan guru dalam proses pembelajaran untuk
mencapai sukses. Akan tetapi murid jenis ini perlu diingatkan bahwa
guru mau menerima mereka hanya jika mereka mau berusaha dengan nyata.
-
Murid dengan sindrom kegagalan
Sindrom kegagalan
adalah murid yang memiliki ekspektasi rendah dan menyerah saat pertama
menghadapi kesulitan, murid dengan sindrom kegagalan cenderung
menjalankan tugas setengah hati dan selalu gampang menyerah.Mereka
memiliki kemampuan tetapi selalu tidak bersemangat. Cara mengatasinya
adalah Menggunakaan metode
trening yang lebih menekankan terhadap peningkatan kecakapan diri
murid, metode ini bertujuan untuk mengajari murid untuk menentukan dan
berjuang sampai dia bisa dikatakan berhasil dalam pembelajaran. Dan
selalu memberi motivasi dengan kata-kata, Menggunakan trening atribusi
dan orientasi prestasi penekanan utamnya adalah mengubah atribusi atau
apa yang difikirkan siswa yang gagal dibimbing menjadi siswa yang
berhasil. Metode ini bertujuan untuk menghubungkan kegagalan dengan
faktor-faktor yang dapat diubah dan diperbaiki melalui strategi yang
efektif. Dalam hal ini guru lebih mengutamakan proses daripada produk.
-
Murid yang termotivasi untuk melindungi dirinya dan menghindari kegagalan
Nonperformance. Murid
jenis ini tidak meu mencoba, misalnya saat berkangsungnya kegiatan
belajar, murid jenis ini tampak ingin menjawab pertanyaan tetapi
berharap guru menunjuk temannya terlebih dahulu. Degan kata lain dia
tahu tetapi tidak mau mencoba karena kurang percaya diri.Murid berpura-pura memperhatikan pelajaran tetapi itu dilakukan hanya semata-mata untuk menghindari hukuman.Untuk
tidak dimarahi oleh guru. Murid yang suka menunda belajarnya, dengan
kata lain murid hanya belajar apabila akan diadakan ulangan. Murid jenis
ini sangat memiliki manajemen waktu yang buruk. Cara mengatasinya
adalah memberi murid dengan soal yang menarik, menentang dan mudah
dikerjakan dengan ketentuan sesuai dengan kemampuan siswanya.Buat system hadiah, apabila murid benar maka guru memberinya hadiah cukup denagan pujian-pujian.
-
. Murid tidak Tertarik atau Terelienasi (Terasing)
Dalam hal ini yang
dimaksud dengan terasing adalah mengenai pelajaran, murid merasa tidak
bisa melanjutkan belajar sehingga murid selalu menghindari pelajaran,
tidak tertarik belajar.Bagi
mereka berprestasi di sekolah aadalah hal yang tidak penting.Apabila
keadaan ini selalu dibiarkan maka murid tidak bisa sukses dalam
pembelajaran.
Cara mengatasinya adalah Kembangkan
hubungn positif antara guru dengan murid. Guru merupakan komponen
penting dalam pembelajaran, oleh karena itu guru akan menunjukkan sikap
yang baik terhadap murid-muridnya. Berusaha untuk tidak dibenci oleh
murid. Buat suasana di sekolah menjadi menarik. Yakinkan kepada anak
bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan. Berikan mereka keluangan
waktu untuk tidak terlalu tegang saat belajar. Guru harus bertindak
sebagai mentor terhadap anak yang bermasalah tersebut, secara khusus
luangkan waktu untuk anak ini diluar jam pelajaran.
-
Guru sebagai Pembimbing
Guru berusaha
membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya,
membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh
dan berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif.
Siswa akan tumbuh dan
berkembang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Tugas guru
adalah menjaga, mengarahkan dan membimbing agar siswa tumbuh dan
berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatya. Inilah makna peran
sebagai pembimbing. Jadi, inti dari peran
guru sebagai pembimbing adalah terletak pada kekuatan intensitas
hubungan interpersonal antara guru dengan siswa yang dibimbingnya.
Guru yang mampu
menjalankan perannya dengan baik, membentuk pribadi peserta didiknya
sehingga tumbuh berkembang dengan baik,sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.Pada
kenyataanya setiap guru belum mampu menjalankan peranannya dengan baik.
Dalam proses belajar mengajarnya hanya memberikan materi-materi tanpa
adanya penanaman kepribadian pada diri peserta didik.
-
Kesimpulan
-
Pendidik merupakan semua orang yang mampu membantu perkembangan peserta didik.
-
Seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik.
-
Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda.
-
Guru berperan dalam menangani masalah belajar siswa
-
Guru bertugas untuk membimbing peserta didik menemukan potensinya.
DAFTAR PUSTAKA
Jumali dkk.2004.Landasan Pendidikan.Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pendidikan Masyarakat.http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_ dasar_ kpdd_154. html#top. Rabu 27 Desember 2011 jam 14.30
Sudrajat.Tentang pendidikan.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/10/17/ peran-guru-sebagai-pembimbing/.Rabu 27 Desember 2011 jam 15.15
Kunandar, 2008.Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembang profesi guru, Jakarta :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar