Pengaruh Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila Terhadap Karakter Siswa SMP Di Era Globalisasi
Nama: Nia tamala nainggolan
Pancasila adalah ideologi
Negara Indonesia sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945 Alinea IV. Sebagai
ideologi Negara pancasila di angkat dari nilai kebudayaan, adat-istiadat serta
nilai religius masyarakat Indonesia. Pancasila digunakan sebagai pedoman untuk mengatur kehidupan
bangsa dan Negara. Dengan demikan,
Pancasila mengajarkan kita untuk menjadi warga Negara yang baik. Sebab dalam
sila-sila pancasila tercantum bagaimana cara kita berperilaku, berpikir
berakhlak mulia, menumbuhkan jiwa gotong royong, serta takut akan Tuhan Yang
Maha Esa.
Globalisasi membawa
perubahan-perubahan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila hal ini dapat dilihat dari banyak siswa yang
bersifat individualisme, materialistis, melakukan pergaulan bebas,
minum-nimuman keras, serta geng motor. Hal ini sejalan dengan pendapat Ambiro
Puji Asmaroini (2016:441) mengatakan bahwa “banyak peserta didik dan generasi
muda yang moralnya rusak karena berbagai hal yang mempengaruhi mereka
diantaranya karena dampak buruk globalisasi, teman bergaul, media elektronik
yang semain canggih, narkoba, minuman keras, dan hal-hal negatif lainnya”.
Internet adalah salah tau
faktor penyebab memudarnya nilai-nilai pancasila yang dimana siswa-siswa SMP
zaman sekarang lebih aktif menggunakan media sosial daripada berinteraksi
dengan teman-temannya bahkan gurunya pun dicuekin. Akibatnya banyak siswa
memiliki karakter yang tidak baik dan tidak sesuai denggan nilai-nilai yang
terdapat dalam pancasila.
2. Pembahasan2.1 Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
Pancasila sebagai dasar Negara,
pandanga hidup bangsa Indonesia, dan sebagai ideologi bangsa. Suko Wiyono
(dalam Ambiro Puji Asmaroini, 2016:444-445) mengemukakan bahwa
nilai-nilai/karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila Pancasila
sebagai berikut: 1. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa: terkandung di dalamnya
prinsip asasi (a) Kepercayaan dan Ketaqwaan kepada Tuhn Yang Maha Esa; (b)
kebebasan beragama dan berkepercayaan paa Tuhan Yang Maha Esa sebagai hak yang
paling asasi bagi manusia; (c) toleransi di antara umat beragama dan
berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan (d) Kecintaan pada semua makhluk
ciptaan Tuhan, khususnya makhluk manusia. 2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab: terkandung di dalamnya prinsip asasi (a) Kecintaan kepada sesama
manusia sesuai dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah satu adanya; (b)
Kejujuran; (c) Kesamaderajatan manusia; (d) Keadilan; dan (e) Keadaban. 3.
Nilai-nilai Persatuan Indonesia: terkandung di dalamnya prinsip asasi (a)
Persatuan; (b) Kebersamaan; (c) Kecintaan pada bangsa; (d) Kecintaan pada tanah
air; dan (e) Bhineka Tunggal Ika. 4. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: terkandung di dalamnya
prinsipasasi (a) Kerakyatan; (b) Musyawarah mufakat; (c) Demokrasi; (d) Hikmat
kebijaksanaan, dan (Perwakilan). 5. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia: terkandung di dalamnya prinsip asasi (a) Keadilan; (b) Keadilan sosial; (c)
Kesejahteraan lahir dan batin; (d) Kekeluargaan dan kegotongroyongan; (e) Etos
kerja.
2.2 Implementasi nilai-nilai Pancasila bagi
siswa di era Globalisasi
Globalisasi tidak bisa
dihindari oleh para siswa SMP.
Untuk itu perlu para siswa diberikan pemahaman seberapa
penting nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila tersebut agar para siswa
tersebut menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan berbudi pekerti luhur.
Penanaman nilai-nilai pancasila ini dapat diajarkan melalui pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah. Hidayatillah (dalam Ambiro Puji Asmaroini, 2016:448)
Pancasila memiliki kaitan erat dengan pendidikan pada umumnya, dan secara
khusus pada Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn.
Implementasi nilai-nilai
pancasila bagi siswa dapat dilakukan dengan menumbuhkan rasa nasionalisme
melalui mempengeringati hari-hari nasional, mengajak siswa bergotong royong,
mengadakan acara Bukan hanya itu saja, pengimpementasian nilai-nilai pancasila
dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran di mata pelajaran PKn yang dimana dalam
pembelajaran tersebut terjadi interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan
siswa.di dalam pembelajaran guru harus menuliskan indikator, tujuan
pembelajaran, pembelajaran harus memuat nilai-nilai pancasila dan memberikan
tugas sesuai dengan nilai-nilai pancasiala. Sejalan dengan pendapat Rahmawati
dkk (2013:12) Kegiatan pendahuluan dimulai dengan apersepsi yang kemudian
dilanjutkan guru dengan menuliskan indikator dan tujuan pembelajaran agar siswa
mengetahui apa saja yang harus mereka kuasai. Kegiatan inti pada tahap
eksplorasi diisi dengan penyampaian materi pokok oleh guru yang memuat
nilai-nilai Pancasila yang diintegrasikan pada sub materi beserta contoh dalam
kehidupan sehari-hari agar mudah dipahami siswa. Dalam tahap elaborasi siswa
diberikan tugas diskusi kelompok untuk memahami materi PKn yang memuat
nilai-nilai Pancasila. Pada tahap konfirmasi siswa diberi kesempatan untuk
bertanya dan menyampaikan pendapatnya yang
bertujuan agar siswa dapat belajar menghormati hak dan pendapat orang
lain. Kegiatan penutup diakhiri dengan pemberian kesimpulan oleh guru dan siswa
serta pemberian tugas di rumah.
2.3 Hambatan dan solusi dalam implementasi nilai-nilai pancasila
Dalam pengimplementasi nilai-nilai
pancasila tidak selalu berjalan dengan lancar selalu ada hambatan yang di alami
dalam pengimplementasian nilai-nilai pancasil. Adapun hambatannya disebabkan
oleh banyak hal diantaranya sebagai berikut:
(1). Banyak siswa yang belum ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
yang dilakukan di sekolah; (2). Banyak siswa yang bersifat individualis dan
materialistis; (3) Kenakalan remaja.
Adapun solusi untuk mengatasi
hambatan-hambatan dalam pengimplementasi nilai-nilai pancasila adalah sebagai
berikut: (1). Menanamkan rasa nasionalisme kepada siswa-siswa di SMP; (2).
Melakukan penyuluhan terhadap bahaya narkoba; (3). Melakukan penyuluhan tentang
kenakalan remaja; (4). Melakuakan penyuluhan tentang bahaya geng motor; dan (5).
Mengajarkan siswa untuk saling menghargai antara umat beragama.
Damanhuri, dkk (2016:195-196) mengemukan solusi untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengimplementasian nilai-nilai pancasila sebagai berikut:
(1). Menumbuhkan kesadaran masyarakat desa dalam dalam ber bangsa dan ber
negara serta kesadaran bela negara melalui semangat gotong royong dan Wawasan
Kebangsaan; (2). Menanamkan semangat nasionalisme NKRI adalah harga mati; (3).
Penyuluhan tentang pentingnya menerapkan/mengamalkan Pancasila; (4). Penyuluhan
tentang Keamanan dan ketertiban masyarakat; (5). Memperkenalkan nilai-nilai
Pancasila melalui media massa; (6).Warga dari anak-anak dan orang tua
diharuskan menghafal pancasila; (7).Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba bagi
Pemuda/Pemudi; (8). Penyuluhan tentang Kenakalan Remaja; (9). Penyuluhan
tentang Bahaya latin Komunis; (10). Penyuluhan tentang antisipasi adanya Teroris; (11). Penyuluhan
Tentang potensi masuknya aliran sesat; (12). Membiasakan pengambilan keputusan
melalui musyawarah untuk mencapai mufakat; (13). Gerakan Terima kasih Pancasila kegiatannya, berupa : Sholat subuh
berjamaah; (14). Dialog interaktif oleh
Tokoh masyarakat, Tokoh daerah
dan Mahasiswa; (15). Menanamkan budaya Paguyuban (gotong-royong,
silaturahmi, kekeluargaan dll); (16). Menjunjung tinggi toleransi kehidupan
antar umat beragama.
3. Kesimpulan
Sebagai ideologi bangsa pancasila
memiliki serangkaian nilai yakni nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan,
kerakyatan dan keadilan yang harus di amalkan
untuk mewujudkan karakter siswa yang baik, jujur, terampil.
Implementasi nilai-nilai pancasila bagi
siswa dapat dilakukan dengan menumbuhkan rasa nasionalisme melalui
mempengeringati hari-hari nasional, mengajak siswa bergotong royong, mengadakan
acara kebersamaan, mengikrarkan lagu-lagu nasional serta mencintai produk dalam
negeri.
Dalam mengimplementasikan nilai-nilai
tersebut banyak hambatan yang dialami diantaranya sebagai berikut: (1). Banyak
siswa yang belum ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilakukan di
sekolah; (2). Banyak siswa yang bersifat individualis dan materialistis; (3)
Kenakalan remaja. Selain itu adapun solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan
tersebut adalah sebagai berikut: (1). Menanamkan rasa nasionalisme kepada
siswa-siswa di SMP; (2). Melakukan penyuluhan terhadap bahaya narkoba; (3).
Melakukan penyuluhan tentang kenakalan remaja; (4). Melakuakan penyuluhan
tentang bahaya geng motor; dan (5). Mengajarkan siswa untuk saling menghargai
antara umat beragama.
DAFTAR PUSTAKA
Asmaroini.A.P.2016.Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era Globalisasi.Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4;440-450. http://ejournal.unipma.ac.id/index.php/citizenship/article/view/1076/940.diakses pada tanggal 13 juni 2018.
Damanhuri,dkk.2016.Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Upaya Pembangunan Bangsa.Jurnal UCEJ Vol 1;185-19.https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UCEJ/article/view/1890/1459.diakses pada 13 juni 2018.
Rahmawati,dkk.2013.Implementasi
Pembelajaran Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) Di Kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Malang.Jurnal Pendidkan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Malang Vol 2; 1-19.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:
4Pw7v_JYx8s J:jurnal
online.um.ac.id/article/do/detailarticle/1/45/1599+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id diakses pada 13 juni
2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar